Rabu, 21 September 2011
Pembuatan Media NA
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : Nurhardianti
Paraf Asisten : Nim : G111 09 301
Kelompok : V (lima)
Asisten : Rifny Nikmat
Hari / Tanggal : Selasa, 06 September 2011
Judul : Pembuatan Media NA
No. Nama Media 1 NA(Natrium Agar)
Alat dan Bahan
Alat : Erlenmeyer Hot plate Magnet spiral Autoclave Panci Neraca Ohaus
Bahan : Daging cincang 400 gr Agar 7,5 gr Gula pasir 25 gr Aquades s.d 1000 ml.
Cara Kerja:
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Menyiapkan daging cincang 400 gr dan direbus dengan air sebanyak 1000 ml. Rebus sampai mendidih dan airnya mencapai 500 ml.
Sementara daging cincang dimasak, timbang agar sebanyak 7,5 gr dan gula pasir 25 gr kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer ukuran 500 ml.
Ekstrak daging cincang yang telah mendidih dan didinginkan kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 500 ml yang telah berisi bubuk agar dan gula pasir.
Setelah semua tercampur dalam erlenmeyer, kemudian dipanaskan kembali di atas hot plate, lalu diaduk diupayakan tidak terlalu mendidih agar tidak meluap.
Media NA yang telah mendidih dan didinginkan ditutup dengan aluminium foil kemudian dimasukkan ke dalam autoclave untuk disterilisasi.
Sumber: Data Primer Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, 2011
Nama : Nurhardianti
Paraf Asisten : Nim : G111 09 301
Kelompok : V (lima)
Asisten : Rifny Nikmat
Hari / Tanggal : Selasa, 06 September 2011
Judul : Pembuatan Media NA
No. Nama Media 1 NA(Natrium Agar)
Alat dan Bahan
Alat : Erlenmeyer Hot plate Magnet spiral Autoclave Panci Neraca Ohaus
Bahan : Daging cincang 400 gr Agar 7,5 gr Gula pasir 25 gr Aquades s.d 1000 ml.
Cara Kerja:
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Menyiapkan daging cincang 400 gr dan direbus dengan air sebanyak 1000 ml. Rebus sampai mendidih dan airnya mencapai 500 ml.
Sementara daging cincang dimasak, timbang agar sebanyak 7,5 gr dan gula pasir 25 gr kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer ukuran 500 ml.
Ekstrak daging cincang yang telah mendidih dan didinginkan kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 500 ml yang telah berisi bubuk agar dan gula pasir.
Setelah semua tercampur dalam erlenmeyer, kemudian dipanaskan kembali di atas hot plate, lalu diaduk diupayakan tidak terlalu mendidih agar tidak meluap.
Media NA yang telah mendidih dan didinginkan ditutup dengan aluminium foil kemudian dimasukkan ke dalam autoclave untuk disterilisasi.
Sumber: Data Primer Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, 2011
Minggu, 18 September 2011
Rabu, 14 September 2011
Minggu, 06 Maret 2011
pupuk phosfor
PUPUK PHOSFOR (FOSFAT)
Fosfat adalah salah satu unsur hara makro yang essensial dalam budidaya tanaman. Tujuan dari pemupukan yaitu menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah atau untuk menggantinya karena sebagian dari unsur tersebut diangkut keluar dari lahan pertanian bersama hasil panen. Dalam intensifikasi pertanian, penggunaan pupuk terutama pupuk kimia menjadi suatu keharusan karena pengurangan unsur-unsur hara dari lahan juga semakin intensif.
Adapun sumber utama untuk pembuatan pupuk yang mengandung unsur fosfor adalah deposit batuan yang mengandung fosfat, yaitu kalsium fosfat (Ca3PO4). Batuan fosfat tidak digunakan langsung sebagai pupuk karena tidak larut dalam air. Batuan fosfat terlebih dahulu diolah dengan menambahkan asam sulfat untuk mengubah bentuk ion PO43- menjadi bentuk ion H3PO4-.
Reaksi kimianya sebagai berikut:
Ca3(PO4)2(s)+2H2SO4(aq)+4H2O(l) Ca(H2PO4)2(s)+2(CaSO4.2H2O)(s)
- Karakteristik Fosfor
Pupuk fosfat berbentuk butiran padat yang dihasilkan dari reaksi antara batuan fosfat dan asam sulfat. Pupuk phosfor termasuk dalam salah satu jenis dari pupuk tunggal yang dibuat di pabrik, dan biasanya didapatkan dipasaran dalam beberapa jenis pupuk diantaranya Superphospat 36 (SP-36) yang memiliki kadar P2O5 sebanyak 36% dan mempunyai ciri-ciri berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu.
Unsur hara yang terdapat pada pupuk phosfor (P) adalah 0,10 %. Unsur kimia utama dari fosfat adalah pentaoksida (P2O5) yang juga sering disebut sebagai phosfor. Senyawa ini sangat mudah larut yang biasanya tidak berwarna, semitransparan, lembut, menyala dalam gelap. Phosfor ini merupakan unsur nonmetalik dari grup nitrogen.
- Manfaat Fosfat (Phosfor)
Phosfor bagi tanaman berguna untuk pembentukan biji, perkembangan akar serta pertumbuhan pada bagian lain secara umum. Selain dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, tanaman juga bisa mendapatkan fosfor dari pupuk kimia.Untuk membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, terlebih pada masa pembibitan.
- Kelebihan Pupuk Phosfor
Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
- Kekurangan Pupuk Phosfor
Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah.
- Gejala Tumbuhan Yang Membutuhkan Pupuk Ini
Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.
- Sumber Unsur P
a. Dalam bentuk batu kapur-posfat (Rock Phospate /RP)
b. Dalam bentuk sisa tanaman dan kotoran hewan.
c. Dalam bentuk tepung tulang dan tepung ikan / udang
d. Dalam bentuk Pupuk Buatan (TSP, DSP, Pupuk Majemuk, dll)
- Mekanisme Unsur P
a. Mekanisme dlm Jaringan tanaman.
Phosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide yang merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sehingga, berperan penting dalam proses pembelahan sel, dan pembentkan jaringan meristem. Pada tanaman, bagian-bagian generatif tanaman seperti bagian-bagian bunga (kelopak, tangkai sari, kepala sari, tepung sari dan bakal biji) banyak megandung P.
b. Mekanisme di dalam tanah
Di dalam tanah terdapat dua bentuk organis dan anorganis. Sebagian besar P dlm tanah dalam keadaan statis yang terikat pada senyawa organis. Dan hanya sedikit sekali yang dalam bentuk ion-ion P (anorganis) yg dpt dimanfaatkan tanaman. Unsur yang paling dominan mengikat P menjadi statis adalah unsur Al dan Fe.
- Komposisi Pembuatan Pupuk Fosfat
Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku batuan fosfat antara lain Fluoroapatite
Ca10(PO4)6F2 yang mengandung 30 - 32 % P2O5. Karena batuan fosfat yang dapat ditambang misalnya skala komersial hampir tidak ada, maka kebutuhan pupuk fosfat di negeri kita sepenuhnya bergantung pada supply dari luar negeri, baik sebagai bahan baku (Rock Phosphate) atau sebagai bahan jadi seperti TSP (Triple Super Phosphate), SP-36 (Superphosphate) dan lain - lain.s
- Pengaplikasian
Pupuk P-alam merupakan bahan baku pembuatan SP-36 dan superfosfat lainnya. Pupuk ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti SP-36 yang kini semakin mahal dan kadang sulit didapatkan. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Dari berbagai jenis pupuk fosfat yang diperdagangkan dapat dikategorikan atas (1) pupuk fosfat hasil rekayasa dan (2) pupuk fosfat alami seperti halnya batuan fosfat.
Pupuk hasil rekayasa mengandung unsur hara yang jauh lebih tinggi dan lebih mudah larut dibanding bahan bakunya. Salah satu tujuan rekayasa dalam hal ini adalah untuk menghemat biaya transportasi persatuan bobot hara bersangkutan yang berpengaruh pula terhadap harga pupuk yang sampai ke petani. Karena 2 faktor tersebut (tingginya kandungan hara dan sifatnya yang lebih mudah larut) penggunaan pupuk hasil rekayasa (buatan pabrik) mendominasi penggunaan pupuk fosfat dalam bidang pertanian dan perkebunan Karena harganya yang mahal dan tingginya permintaan pada musim tanam, seringkali beredar pupuk yang dipalsukan dimana persentase kandungan P2O5-nya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan. Kecuali diperiksa di laboratorium, umumnya petani sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang dipalsukan sehingga selalu menjadi korban. Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen.
- Peranan Fosfor bagi tanaman :
Pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan perearannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP & ATP, pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, meneruskan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA, serta menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan, & produksi buah serta biji.
nurhardianti, 2011
Rabu, 02 Maret 2011
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI
TANAH DAN AIR
Tanah
merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga
membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Dalam pengertian tradisional tanah
adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman daratan, tanpa memperhitungkan
tanah tersebut mempunyai horizon yang keliatan atau tidak. Tanah merupakan
suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik),
cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan
dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau
lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari
suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan
materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan
alami.
Air yang
masuk ke dalam tanah dapat tertahan sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui
pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan
tanah, dapat juga bergerak kebawah sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sehingga usaha
pengelolaan air yang baik umumnya bertujuan
agar air dapat lebih banyak masuk ke dalam tanah, maka aliran permukaan dapat dikurangi dan erosi dapat
ditekan. Kondisi iklim, topografi, penutup tanah, dan sifat tanah merupakan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap peresapan air serta air permukaan dan erosi.
Adapun beberapa sumber air, yaitu:
1.
Air hujan
Hujan air memakan debu dan gas dari udara, dan organik materi dari atap atas
yang dikumpulkan. Lama penyimpanan dalam sumur memberikan kesempatan bakteri
untuk tumbuh dalam jumlah besar, menyebabkan air tidak aman untuk keperluan
minum.
2.
Springs (mata air)
Springs (mata air)
merupakan sumber pasokan air bersih jika mereka tidak terkontaminasi dengan
melewati tanah yang tercemar.
3.
Sungai dan danau
Sungai dan danau
adalah sumber umum pasokan air, tetapi mereka mungkin dibuat sangat tidak layak
untuk minum jika air permukaan dan pembuangan kotoran dari kota-kota
diperbolehkan untuk mengalir ke mereka.
4.
Permukaan sumur
Permukaan sumur
merupakan sumber yang sangat tidak aman pasokan air minum, dan air tidak boleh
digunakan jika ada septik tank, got, barnyards, atau sumber lain kontaminasi
dalam radius 200 meter dari mereka.
5.
Es
Pembekuan memiliki pengaruh
yang kecil terhadap bakteri kecuali untuk mengurangi sementara vitalitas
mereka. Ketika es mencair, bakteri lagi dapat menjadi aktif. Es dibuat
dengan cara buatan dari air suling adalah hanya es murni. Untuk pendingin air
minum, air harus ditempatkan di atas es dan es yang tidak boleh dimasukkan ke
dalam air.
Tanah dan
air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa
mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang, dan
tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan
manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni
bumi ini, bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
Konservasi dapat didefinisikan sebagai
perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu
dalam keadaan selamat atau aman.Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi
untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi.
Konservasi tanah adalah
serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi
perubahan secara kimiawi atau biologi akibat
penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah dan air atau yang
sering disebut pengawetan tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan
untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah baik itu kuantitas maupun kualitas
air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka
kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain
menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah
pada umumnya terdapat di berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada
perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah
menyusut. Lalu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi
air dalam rangka pengontrolan erosi dimana kemirinagan tanah yang telah
ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan sistem
cropping.
Langganan:
Postingan (Atom)
Rabu, 21 September 2011
Pembuatan Media NA
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : Nurhardianti
Paraf Asisten : Nim : G111 09 301
Kelompok : V (lima)
Asisten : Rifny Nikmat
Hari / Tanggal : Selasa, 06 September 2011
Judul : Pembuatan Media NA
No. Nama Media 1 NA(Natrium Agar)
Alat dan Bahan
Alat : Erlenmeyer Hot plate Magnet spiral Autoclave Panci Neraca Ohaus
Bahan : Daging cincang 400 gr Agar 7,5 gr Gula pasir 25 gr Aquades s.d 1000 ml.
Cara Kerja:
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Menyiapkan daging cincang 400 gr dan direbus dengan air sebanyak 1000 ml. Rebus sampai mendidih dan airnya mencapai 500 ml.
Sementara daging cincang dimasak, timbang agar sebanyak 7,5 gr dan gula pasir 25 gr kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer ukuran 500 ml.
Ekstrak daging cincang yang telah mendidih dan didinginkan kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 500 ml yang telah berisi bubuk agar dan gula pasir.
Setelah semua tercampur dalam erlenmeyer, kemudian dipanaskan kembali di atas hot plate, lalu diaduk diupayakan tidak terlalu mendidih agar tidak meluap.
Media NA yang telah mendidih dan didinginkan ditutup dengan aluminium foil kemudian dimasukkan ke dalam autoclave untuk disterilisasi.
Sumber: Data Primer Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, 2011
Nama : Nurhardianti
Paraf Asisten : Nim : G111 09 301
Kelompok : V (lima)
Asisten : Rifny Nikmat
Hari / Tanggal : Selasa, 06 September 2011
Judul : Pembuatan Media NA
No. Nama Media 1 NA(Natrium Agar)
Alat dan Bahan
Alat : Erlenmeyer Hot plate Magnet spiral Autoclave Panci Neraca Ohaus
Bahan : Daging cincang 400 gr Agar 7,5 gr Gula pasir 25 gr Aquades s.d 1000 ml.
Cara Kerja:
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Menyiapkan daging cincang 400 gr dan direbus dengan air sebanyak 1000 ml. Rebus sampai mendidih dan airnya mencapai 500 ml.
Sementara daging cincang dimasak, timbang agar sebanyak 7,5 gr dan gula pasir 25 gr kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer ukuran 500 ml.
Ekstrak daging cincang yang telah mendidih dan didinginkan kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 500 ml yang telah berisi bubuk agar dan gula pasir.
Setelah semua tercampur dalam erlenmeyer, kemudian dipanaskan kembali di atas hot plate, lalu diaduk diupayakan tidak terlalu mendidih agar tidak meluap.
Media NA yang telah mendidih dan didinginkan ditutup dengan aluminium foil kemudian dimasukkan ke dalam autoclave untuk disterilisasi.
Sumber: Data Primer Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, 2011
Minggu, 18 September 2011
Rabu, 14 September 2011
Minggu, 06 Maret 2011
pupuk phosfor
PUPUK PHOSFOR (FOSFAT)
Fosfat adalah salah satu unsur hara makro yang essensial dalam budidaya tanaman. Tujuan dari pemupukan yaitu menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah atau untuk menggantinya karena sebagian dari unsur tersebut diangkut keluar dari lahan pertanian bersama hasil panen. Dalam intensifikasi pertanian, penggunaan pupuk terutama pupuk kimia menjadi suatu keharusan karena pengurangan unsur-unsur hara dari lahan juga semakin intensif.
Adapun sumber utama untuk pembuatan pupuk yang mengandung unsur fosfor adalah deposit batuan yang mengandung fosfat, yaitu kalsium fosfat (Ca3PO4). Batuan fosfat tidak digunakan langsung sebagai pupuk karena tidak larut dalam air. Batuan fosfat terlebih dahulu diolah dengan menambahkan asam sulfat untuk mengubah bentuk ion PO43- menjadi bentuk ion H3PO4-.
Reaksi kimianya sebagai berikut:
Ca3(PO4)2(s)+2H2SO4(aq)+4H2O(l) Ca(H2PO4)2(s)+2(CaSO4.2H2O)(s)
- Karakteristik Fosfor
Pupuk fosfat berbentuk butiran padat yang dihasilkan dari reaksi antara batuan fosfat dan asam sulfat. Pupuk phosfor termasuk dalam salah satu jenis dari pupuk tunggal yang dibuat di pabrik, dan biasanya didapatkan dipasaran dalam beberapa jenis pupuk diantaranya Superphospat 36 (SP-36) yang memiliki kadar P2O5 sebanyak 36% dan mempunyai ciri-ciri berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu.
Unsur hara yang terdapat pada pupuk phosfor (P) adalah 0,10 %. Unsur kimia utama dari fosfat adalah pentaoksida (P2O5) yang juga sering disebut sebagai phosfor. Senyawa ini sangat mudah larut yang biasanya tidak berwarna, semitransparan, lembut, menyala dalam gelap. Phosfor ini merupakan unsur nonmetalik dari grup nitrogen.
- Manfaat Fosfat (Phosfor)
Phosfor bagi tanaman berguna untuk pembentukan biji, perkembangan akar serta pertumbuhan pada bagian lain secara umum. Selain dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, tanaman juga bisa mendapatkan fosfor dari pupuk kimia.Untuk membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, terlebih pada masa pembibitan.
- Kelebihan Pupuk Phosfor
Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
- Kekurangan Pupuk Phosfor
Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah.
- Gejala Tumbuhan Yang Membutuhkan Pupuk Ini
Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.
- Sumber Unsur P
a. Dalam bentuk batu kapur-posfat (Rock Phospate /RP)
b. Dalam bentuk sisa tanaman dan kotoran hewan.
c. Dalam bentuk tepung tulang dan tepung ikan / udang
d. Dalam bentuk Pupuk Buatan (TSP, DSP, Pupuk Majemuk, dll)
- Mekanisme Unsur P
a. Mekanisme dlm Jaringan tanaman.
Phosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide yang merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sehingga, berperan penting dalam proses pembelahan sel, dan pembentkan jaringan meristem. Pada tanaman, bagian-bagian generatif tanaman seperti bagian-bagian bunga (kelopak, tangkai sari, kepala sari, tepung sari dan bakal biji) banyak megandung P.
b. Mekanisme di dalam tanah
Di dalam tanah terdapat dua bentuk organis dan anorganis. Sebagian besar P dlm tanah dalam keadaan statis yang terikat pada senyawa organis. Dan hanya sedikit sekali yang dalam bentuk ion-ion P (anorganis) yg dpt dimanfaatkan tanaman. Unsur yang paling dominan mengikat P menjadi statis adalah unsur Al dan Fe.
- Komposisi Pembuatan Pupuk Fosfat
Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku batuan fosfat antara lain Fluoroapatite
Ca10(PO4)6F2 yang mengandung 30 - 32 % P2O5. Karena batuan fosfat yang dapat ditambang misalnya skala komersial hampir tidak ada, maka kebutuhan pupuk fosfat di negeri kita sepenuhnya bergantung pada supply dari luar negeri, baik sebagai bahan baku (Rock Phosphate) atau sebagai bahan jadi seperti TSP (Triple Super Phosphate), SP-36 (Superphosphate) dan lain - lain.s
- Pengaplikasian
Pupuk P-alam merupakan bahan baku pembuatan SP-36 dan superfosfat lainnya. Pupuk ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti SP-36 yang kini semakin mahal dan kadang sulit didapatkan. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Dari berbagai jenis pupuk fosfat yang diperdagangkan dapat dikategorikan atas (1) pupuk fosfat hasil rekayasa dan (2) pupuk fosfat alami seperti halnya batuan fosfat.
Pupuk hasil rekayasa mengandung unsur hara yang jauh lebih tinggi dan lebih mudah larut dibanding bahan bakunya. Salah satu tujuan rekayasa dalam hal ini adalah untuk menghemat biaya transportasi persatuan bobot hara bersangkutan yang berpengaruh pula terhadap harga pupuk yang sampai ke petani. Karena 2 faktor tersebut (tingginya kandungan hara dan sifatnya yang lebih mudah larut) penggunaan pupuk hasil rekayasa (buatan pabrik) mendominasi penggunaan pupuk fosfat dalam bidang pertanian dan perkebunan Karena harganya yang mahal dan tingginya permintaan pada musim tanam, seringkali beredar pupuk yang dipalsukan dimana persentase kandungan P2O5-nya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan. Kecuali diperiksa di laboratorium, umumnya petani sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang dipalsukan sehingga selalu menjadi korban. Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen.
- Peranan Fosfor bagi tanaman :
Pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan perearannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP & ATP, pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, meneruskan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA, serta menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan, & produksi buah serta biji.
nurhardianti, 2011
Rabu, 02 Maret 2011
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI
TANAH DAN AIR
Tanah
merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga
membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Dalam pengertian tradisional tanah
adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman daratan, tanpa memperhitungkan
tanah tersebut mempunyai horizon yang keliatan atau tidak. Tanah merupakan
suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik),
cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan
dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau
lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari
suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan
materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan
alami.
Air yang
masuk ke dalam tanah dapat tertahan sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui
pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan
tanah, dapat juga bergerak kebawah sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sehingga usaha
pengelolaan air yang baik umumnya bertujuan
agar air dapat lebih banyak masuk ke dalam tanah, maka aliran permukaan dapat dikurangi dan erosi dapat
ditekan. Kondisi iklim, topografi, penutup tanah, dan sifat tanah merupakan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap peresapan air serta air permukaan dan erosi.
Adapun beberapa sumber air, yaitu:
1.
Air hujan
Hujan air memakan debu dan gas dari udara, dan organik materi dari atap atas
yang dikumpulkan. Lama penyimpanan dalam sumur memberikan kesempatan bakteri
untuk tumbuh dalam jumlah besar, menyebabkan air tidak aman untuk keperluan
minum.
2.
Springs (mata air)
Springs (mata air)
merupakan sumber pasokan air bersih jika mereka tidak terkontaminasi dengan
melewati tanah yang tercemar.
3.
Sungai dan danau
Sungai dan danau
adalah sumber umum pasokan air, tetapi mereka mungkin dibuat sangat tidak layak
untuk minum jika air permukaan dan pembuangan kotoran dari kota-kota
diperbolehkan untuk mengalir ke mereka.
4.
Permukaan sumur
Permukaan sumur
merupakan sumber yang sangat tidak aman pasokan air minum, dan air tidak boleh
digunakan jika ada septik tank, got, barnyards, atau sumber lain kontaminasi
dalam radius 200 meter dari mereka.
5.
Es
Pembekuan memiliki pengaruh
yang kecil terhadap bakteri kecuali untuk mengurangi sementara vitalitas
mereka. Ketika es mencair, bakteri lagi dapat menjadi aktif. Es dibuat
dengan cara buatan dari air suling adalah hanya es murni. Untuk pendingin air
minum, air harus ditempatkan di atas es dan es yang tidak boleh dimasukkan ke
dalam air.
Tanah dan
air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa
mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang, dan
tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan
manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni
bumi ini, bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
Konservasi dapat didefinisikan sebagai
perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu
dalam keadaan selamat atau aman.Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi
untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi.
Konservasi tanah adalah
serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi
perubahan secara kimiawi atau biologi akibat
penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah dan air atau yang
sering disebut pengawetan tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan
untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah baik itu kuantitas maupun kualitas
air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka
kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain
menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah
pada umumnya terdapat di berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada
perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah
menyusut. Lalu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi
air dalam rangka pengontrolan erosi dimana kemirinagan tanah yang telah
ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan sistem
cropping.
Langganan:
Postingan (Atom)