Minggu, 06 Maret 2011

pupuk phosfor

PUPUK PHOSFOR (FOSFAT) Fosfat adalah salah satu unsur hara makro yang essensial dalam budidaya tanaman. Tujuan dari pemupukan yaitu menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah atau untuk menggantinya karena sebagian dari unsur tersebut diangkut keluar dari lahan pertanian bersama hasil panen. Dalam intensifikasi pertanian, penggunaan pupuk terutama pupuk kimia menjadi suatu keharusan karena pengurangan unsur-unsur hara dari lahan juga semakin intensif. Adapun sumber utama untuk pembuatan pupuk yang mengandung unsur fosfor adalah deposit batuan yang mengandung fosfat, yaitu kalsium fosfat (Ca3PO4). Batuan fosfat tidak digunakan langsung sebagai pupuk karena tidak larut dalam air. Batuan fosfat terlebih dahulu diolah dengan menambahkan asam sulfat untuk mengubah bentuk ion PO43- menjadi bentuk ion H3PO4-. Reaksi kimianya sebagai berikut: Ca3(PO4)2(s)+2H2SO4(aq)+4H2O(l)  Ca(H2PO4)2(s)+2(CaSO4.2H2O)(s) - Karakteristik Fosfor Pupuk fosfat berbentuk butiran padat yang dihasilkan dari reaksi antara batuan fosfat dan asam sulfat. Pupuk phosfor termasuk dalam salah satu jenis dari pupuk tunggal yang dibuat di pabrik, dan biasanya didapatkan dipasaran dalam beberapa jenis pupuk diantaranya Superphospat 36 (SP-36) yang memiliki kadar P2O5 sebanyak 36% dan mempunyai ciri-ciri berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu. Unsur hara yang terdapat pada pupuk phosfor (P) adalah 0,10 %. Unsur kimia utama dari fosfat adalah pentaoksida (P2O5) yang juga sering disebut sebagai phosfor. Senyawa ini sangat mudah larut yang biasanya tidak berwarna, semitransparan, lembut, menyala dalam gelap. Phosfor ini merupakan unsur nonmetalik dari grup nitrogen. - Manfaat Fosfat (Phosfor) Phosfor bagi tanaman berguna untuk pembentukan biji, perkembangan akar serta pertumbuhan pada bagian lain secara umum. Selain dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, tanaman juga bisa mendapatkan fosfor dari pupuk kimia.Untuk membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, terlebih pada masa pembibitan. - Kelebihan Pupuk Phosfor Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. - Kekurangan Pupuk Phosfor Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah. - Gejala Tumbuhan Yang Membutuhkan Pupuk Ini Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang. - Sumber Unsur P a. Dalam bentuk batu kapur-posfat (Rock Phospate /RP) b. Dalam bentuk sisa tanaman dan kotoran hewan. c. Dalam bentuk tepung tulang dan tepung ikan / udang d. Dalam bentuk Pupuk Buatan (TSP, DSP, Pupuk Majemuk, dll) - Mekanisme Unsur P a. Mekanisme dlm Jaringan tanaman. Phosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide yang merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sehingga, berperan penting dalam proses pembelahan sel, dan pembentkan jaringan meristem. Pada tanaman, bagian-bagian generatif tanaman seperti bagian-bagian bunga (kelopak, tangkai sari, kepala sari, tepung sari dan bakal biji) banyak megandung P. b. Mekanisme di dalam tanah Di dalam tanah terdapat dua bentuk organis dan anorganis. Sebagian besar P dlm tanah dalam keadaan statis yang terikat pada senyawa organis. Dan hanya sedikit sekali yang dalam bentuk ion-ion P (anorganis) yg dpt dimanfaatkan tanaman. Unsur yang paling dominan mengikat P menjadi statis adalah unsur Al dan Fe. - Komposisi Pembuatan Pupuk Fosfat Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku batuan fosfat antara lain Fluoroapatite Ca10(PO4)6F2 yang mengandung 30 - 32 % P2O5. Karena batuan fosfat yang dapat ditambang misalnya skala komersial hampir tidak ada, maka kebutuhan pupuk fosfat di negeri kita sepenuhnya bergantung pada supply dari luar negeri, baik sebagai bahan baku (Rock Phosphate) atau sebagai bahan jadi seperti TSP (Triple Super Phosphate), SP-36 (Superphosphate) dan lain - lain.s - Pengaplikasian Pupuk P-alam merupakan bahan baku pembuatan SP-36 dan superfosfat lainnya. Pupuk ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti SP-36 yang kini semakin mahal dan kadang sulit didapatkan. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4. Dari berbagai jenis pupuk fosfat yang diperdagangkan dapat dikategorikan atas (1) pupuk fosfat hasil rekayasa dan (2) pupuk fosfat alami seperti halnya batuan fosfat. Pupuk hasil rekayasa mengandung unsur hara yang jauh lebih tinggi dan lebih mudah larut dibanding bahan bakunya. Salah satu tujuan rekayasa dalam hal ini adalah untuk menghemat biaya transportasi persatuan bobot hara bersangkutan yang berpengaruh pula terhadap harga pupuk yang sampai ke petani. Karena 2 faktor tersebut (tingginya kandungan hara dan sifatnya yang lebih mudah larut) penggunaan pupuk hasil rekayasa (buatan pabrik) mendominasi penggunaan pupuk fosfat dalam bidang pertanian dan perkebunan Karena harganya yang mahal dan tingginya permintaan pada musim tanam, seringkali beredar pupuk yang dipalsukan dimana persentase kandungan P2O5-nya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan. Kecuali diperiksa di laboratorium, umumnya petani sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang dipalsukan sehingga selalu menjadi korban. Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. - Peranan Fosfor bagi tanaman : Pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan perearannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP & ATP, pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, meneruskan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA, serta menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan, & produksi buah serta biji. nurhardianti, 2011

Rabu, 02 Maret 2011

KONSERVASI TANAH DAN AIR


KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Dalam pengertian tradisional tanah adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman daratan, tanpa memperhitungkan tanah tersebut mempunyai horizon yang keliatan atau tidak. Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami.
Air yang masuk ke dalam tanah dapat tertahan sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan tanah, dapat juga bergerak kebawah sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sehingga usaha pengelolaan air yang baik umumnya bertujuan agar air dapat lebih banyak masuk ke dalam tanah, maka aliran permukaan dapat dikurangi dan erosi dapat ditekan. Kondisi iklim, topografi, penutup tanah, dan sifat tanah merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peresapan air serta air permukaan dan erosi.


Adapun beberapa sumber air, yaitu:
1.       Air hujan
Hujan air memakan debu dan gas dari udara, dan organik materi dari atap atas yang dikumpulkan. Lama penyimpanan dalam sumur memberikan kesempatan bakteri untuk tumbuh dalam jumlah besar, menyebabkan air tidak aman untuk keperluan minum.
2.       Springs (mata air)
Springs (mata air) merupakan sumber pasokan air bersih jika mereka tidak terkontaminasi dengan melewati tanah yang tercemar.
3.       Sungai dan danau
Sungai dan danau adalah sumber umum pasokan air, tetapi mereka mungkin dibuat sangat tidak layak untuk minum jika air permukaan dan pembuangan kotoran dari kota-kota diperbolehkan untuk mengalir ke mereka.
4.       Permukaan sumur
Permukaan sumur merupakan sumber yang sangat tidak aman pasokan air minum, dan air tidak boleh digunakan jika ada septik tank, got, barnyards, atau sumber lain kontaminasi dalam radius 200 meter dari mereka.
5.       Es
Pembekuan memiliki pengaruh yang kecil terhadap bakteri kecuali untuk mengurangi sementara vitalitas mereka. Ketika es mencair, bakteri lagi dapat menjadi aktif. Es dibuat dengan cara buatan dari air suling adalah hanya es murni. Untuk pendingin air minum, air harus ditempatkan di atas es dan es yang tidak boleh dimasukkan ke dalam air.
Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang, dan tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni bumi ini, bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
Konservasi dapat didefinisikan sebagai perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu dalam keadaan selamat atau aman.Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi.
Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah dan air atau yang sering disebut  pengawetan  tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah baik itu kuantitas maupun kualitas air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah pada umumnya terdapat di berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah menyusut. Lalu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi air dalam rangka pengontrolan erosi dimana kemirinagan tanah yang telah ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan sistem cropping. 

Trim's.....

Minggu, 06 Maret 2011

pupuk phosfor

PUPUK PHOSFOR (FOSFAT) Fosfat adalah salah satu unsur hara makro yang essensial dalam budidaya tanaman. Tujuan dari pemupukan yaitu menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah atau untuk menggantinya karena sebagian dari unsur tersebut diangkut keluar dari lahan pertanian bersama hasil panen. Dalam intensifikasi pertanian, penggunaan pupuk terutama pupuk kimia menjadi suatu keharusan karena pengurangan unsur-unsur hara dari lahan juga semakin intensif. Adapun sumber utama untuk pembuatan pupuk yang mengandung unsur fosfor adalah deposit batuan yang mengandung fosfat, yaitu kalsium fosfat (Ca3PO4). Batuan fosfat tidak digunakan langsung sebagai pupuk karena tidak larut dalam air. Batuan fosfat terlebih dahulu diolah dengan menambahkan asam sulfat untuk mengubah bentuk ion PO43- menjadi bentuk ion H3PO4-. Reaksi kimianya sebagai berikut: Ca3(PO4)2(s)+2H2SO4(aq)+4H2O(l)  Ca(H2PO4)2(s)+2(CaSO4.2H2O)(s) - Karakteristik Fosfor Pupuk fosfat berbentuk butiran padat yang dihasilkan dari reaksi antara batuan fosfat dan asam sulfat. Pupuk phosfor termasuk dalam salah satu jenis dari pupuk tunggal yang dibuat di pabrik, dan biasanya didapatkan dipasaran dalam beberapa jenis pupuk diantaranya Superphospat 36 (SP-36) yang memiliki kadar P2O5 sebanyak 36% dan mempunyai ciri-ciri berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu. Unsur hara yang terdapat pada pupuk phosfor (P) adalah 0,10 %. Unsur kimia utama dari fosfat adalah pentaoksida (P2O5) yang juga sering disebut sebagai phosfor. Senyawa ini sangat mudah larut yang biasanya tidak berwarna, semitransparan, lembut, menyala dalam gelap. Phosfor ini merupakan unsur nonmetalik dari grup nitrogen. - Manfaat Fosfat (Phosfor) Phosfor bagi tanaman berguna untuk pembentukan biji, perkembangan akar serta pertumbuhan pada bagian lain secara umum. Selain dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, tanaman juga bisa mendapatkan fosfor dari pupuk kimia.Untuk membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, terlebih pada masa pembibitan. - Kelebihan Pupuk Phosfor Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. - Kekurangan Pupuk Phosfor Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah. - Gejala Tumbuhan Yang Membutuhkan Pupuk Ini Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang. - Sumber Unsur P a. Dalam bentuk batu kapur-posfat (Rock Phospate /RP) b. Dalam bentuk sisa tanaman dan kotoran hewan. c. Dalam bentuk tepung tulang dan tepung ikan / udang d. Dalam bentuk Pupuk Buatan (TSP, DSP, Pupuk Majemuk, dll) - Mekanisme Unsur P a. Mekanisme dlm Jaringan tanaman. Phosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide yang merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sehingga, berperan penting dalam proses pembelahan sel, dan pembentkan jaringan meristem. Pada tanaman, bagian-bagian generatif tanaman seperti bagian-bagian bunga (kelopak, tangkai sari, kepala sari, tepung sari dan bakal biji) banyak megandung P. b. Mekanisme di dalam tanah Di dalam tanah terdapat dua bentuk organis dan anorganis. Sebagian besar P dlm tanah dalam keadaan statis yang terikat pada senyawa organis. Dan hanya sedikit sekali yang dalam bentuk ion-ion P (anorganis) yg dpt dimanfaatkan tanaman. Unsur yang paling dominan mengikat P menjadi statis adalah unsur Al dan Fe. - Komposisi Pembuatan Pupuk Fosfat Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku batuan fosfat antara lain Fluoroapatite Ca10(PO4)6F2 yang mengandung 30 - 32 % P2O5. Karena batuan fosfat yang dapat ditambang misalnya skala komersial hampir tidak ada, maka kebutuhan pupuk fosfat di negeri kita sepenuhnya bergantung pada supply dari luar negeri, baik sebagai bahan baku (Rock Phosphate) atau sebagai bahan jadi seperti TSP (Triple Super Phosphate), SP-36 (Superphosphate) dan lain - lain.s - Pengaplikasian Pupuk P-alam merupakan bahan baku pembuatan SP-36 dan superfosfat lainnya. Pupuk ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti SP-36 yang kini semakin mahal dan kadang sulit didapatkan. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4. Dari berbagai jenis pupuk fosfat yang diperdagangkan dapat dikategorikan atas (1) pupuk fosfat hasil rekayasa dan (2) pupuk fosfat alami seperti halnya batuan fosfat. Pupuk hasil rekayasa mengandung unsur hara yang jauh lebih tinggi dan lebih mudah larut dibanding bahan bakunya. Salah satu tujuan rekayasa dalam hal ini adalah untuk menghemat biaya transportasi persatuan bobot hara bersangkutan yang berpengaruh pula terhadap harga pupuk yang sampai ke petani. Karena 2 faktor tersebut (tingginya kandungan hara dan sifatnya yang lebih mudah larut) penggunaan pupuk hasil rekayasa (buatan pabrik) mendominasi penggunaan pupuk fosfat dalam bidang pertanian dan perkebunan Karena harganya yang mahal dan tingginya permintaan pada musim tanam, seringkali beredar pupuk yang dipalsukan dimana persentase kandungan P2O5-nya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan. Kecuali diperiksa di laboratorium, umumnya petani sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang dipalsukan sehingga selalu menjadi korban. Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. - Peranan Fosfor bagi tanaman : Pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan perearannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP & ATP, pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, meneruskan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA, serta menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan, & produksi buah serta biji. nurhardianti, 2011

Rabu, 02 Maret 2011

KONSERVASI TANAH DAN AIR


KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Dalam pengertian tradisional tanah adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman daratan, tanpa memperhitungkan tanah tersebut mempunyai horizon yang keliatan atau tidak. Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami.
Air yang masuk ke dalam tanah dapat tertahan sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan tanah, dapat juga bergerak kebawah sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sehingga usaha pengelolaan air yang baik umumnya bertujuan agar air dapat lebih banyak masuk ke dalam tanah, maka aliran permukaan dapat dikurangi dan erosi dapat ditekan. Kondisi iklim, topografi, penutup tanah, dan sifat tanah merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peresapan air serta air permukaan dan erosi.


Adapun beberapa sumber air, yaitu:
1.       Air hujan
Hujan air memakan debu dan gas dari udara, dan organik materi dari atap atas yang dikumpulkan. Lama penyimpanan dalam sumur memberikan kesempatan bakteri untuk tumbuh dalam jumlah besar, menyebabkan air tidak aman untuk keperluan minum.
2.       Springs (mata air)
Springs (mata air) merupakan sumber pasokan air bersih jika mereka tidak terkontaminasi dengan melewati tanah yang tercemar.
3.       Sungai dan danau
Sungai dan danau adalah sumber umum pasokan air, tetapi mereka mungkin dibuat sangat tidak layak untuk minum jika air permukaan dan pembuangan kotoran dari kota-kota diperbolehkan untuk mengalir ke mereka.
4.       Permukaan sumur
Permukaan sumur merupakan sumber yang sangat tidak aman pasokan air minum, dan air tidak boleh digunakan jika ada septik tank, got, barnyards, atau sumber lain kontaminasi dalam radius 200 meter dari mereka.
5.       Es
Pembekuan memiliki pengaruh yang kecil terhadap bakteri kecuali untuk mengurangi sementara vitalitas mereka. Ketika es mencair, bakteri lagi dapat menjadi aktif. Es dibuat dengan cara buatan dari air suling adalah hanya es murni. Untuk pendingin air minum, air harus ditempatkan di atas es dan es yang tidak boleh dimasukkan ke dalam air.
Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang, dan tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni bumi ini, bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
Konservasi dapat didefinisikan sebagai perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu dalam keadaan selamat atau aman.Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi.
Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah dan air atau yang sering disebut  pengawetan  tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah baik itu kuantitas maupun kualitas air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah pada umumnya terdapat di berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah menyusut. Lalu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi air dalam rangka pengontrolan erosi dimana kemirinagan tanah yang telah ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan sistem cropping. 

Trim's.....