KONSERVASI
TANAH DAN AIR
Tanah
merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga
membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Dalam pengertian tradisional tanah
adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman daratan, tanpa memperhitungkan
tanah tersebut mempunyai horizon yang keliatan atau tidak. Tanah merupakan
suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik),
cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan
dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau
lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari
suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan
materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan
alami.
Air yang
masuk ke dalam tanah dapat tertahan sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui
pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan
tanah, dapat juga bergerak kebawah sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sehingga usaha
pengelolaan air yang baik umumnya bertujuan
agar air dapat lebih banyak masuk ke dalam tanah, maka aliran permukaan dapat dikurangi dan erosi dapat
ditekan. Kondisi iklim, topografi, penutup tanah, dan sifat tanah merupakan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap peresapan air serta air permukaan dan erosi.
Adapun beberapa sumber air, yaitu:
1.
Air hujan
Hujan air memakan debu dan gas dari udara, dan organik materi dari atap atas
yang dikumpulkan. Lama penyimpanan dalam sumur memberikan kesempatan bakteri
untuk tumbuh dalam jumlah besar, menyebabkan air tidak aman untuk keperluan
minum.
2.
Springs (mata air)
Springs (mata air)
merupakan sumber pasokan air bersih jika mereka tidak terkontaminasi dengan
melewati tanah yang tercemar.
3.
Sungai dan danau
Sungai dan danau
adalah sumber umum pasokan air, tetapi mereka mungkin dibuat sangat tidak layak
untuk minum jika air permukaan dan pembuangan kotoran dari kota-kota
diperbolehkan untuk mengalir ke mereka.
4.
Permukaan sumur
Permukaan sumur
merupakan sumber yang sangat tidak aman pasokan air minum, dan air tidak boleh
digunakan jika ada septik tank, got, barnyards, atau sumber lain kontaminasi
dalam radius 200 meter dari mereka.
5.
Es
Pembekuan memiliki pengaruh
yang kecil terhadap bakteri kecuali untuk mengurangi sementara vitalitas
mereka. Ketika es mencair, bakteri lagi dapat menjadi aktif. Es dibuat
dengan cara buatan dari air suling adalah hanya es murni. Untuk pendingin air
minum, air harus ditempatkan di atas es dan es yang tidak boleh dimasukkan ke
dalam air.
Tanah dan
air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa
mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang, dan
tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan
manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni
bumi ini, bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
Konservasi dapat didefinisikan sebagai
perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu
dalam keadaan selamat atau aman.Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi
untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi.
Konservasi tanah adalah
serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi
perubahan secara kimiawi atau biologi akibat
penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah dan air atau yang
sering disebut pengawetan tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan
untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah baik itu kuantitas maupun kualitas
air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka
kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain
menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah
pada umumnya terdapat di berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada
perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah
menyusut. Lalu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi
air dalam rangka pengontrolan erosi dimana kemirinagan tanah yang telah
ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan sistem
cropping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar