Rabu, 02 Maret 2011

KONSERVASI TANAH DAN AIR


KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Dalam pengertian tradisional tanah adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman daratan, tanpa memperhitungkan tanah tersebut mempunyai horizon yang keliatan atau tidak. Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami.
Air yang masuk ke dalam tanah dapat tertahan sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan tanah, dapat juga bergerak kebawah sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sehingga usaha pengelolaan air yang baik umumnya bertujuan agar air dapat lebih banyak masuk ke dalam tanah, maka aliran permukaan dapat dikurangi dan erosi dapat ditekan. Kondisi iklim, topografi, penutup tanah, dan sifat tanah merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peresapan air serta air permukaan dan erosi.


Adapun beberapa sumber air, yaitu:
1.       Air hujan
Hujan air memakan debu dan gas dari udara, dan organik materi dari atap atas yang dikumpulkan. Lama penyimpanan dalam sumur memberikan kesempatan bakteri untuk tumbuh dalam jumlah besar, menyebabkan air tidak aman untuk keperluan minum.
2.       Springs (mata air)
Springs (mata air) merupakan sumber pasokan air bersih jika mereka tidak terkontaminasi dengan melewati tanah yang tercemar.
3.       Sungai dan danau
Sungai dan danau adalah sumber umum pasokan air, tetapi mereka mungkin dibuat sangat tidak layak untuk minum jika air permukaan dan pembuangan kotoran dari kota-kota diperbolehkan untuk mengalir ke mereka.
4.       Permukaan sumur
Permukaan sumur merupakan sumber yang sangat tidak aman pasokan air minum, dan air tidak boleh digunakan jika ada septik tank, got, barnyards, atau sumber lain kontaminasi dalam radius 200 meter dari mereka.
5.       Es
Pembekuan memiliki pengaruh yang kecil terhadap bakteri kecuali untuk mengurangi sementara vitalitas mereka. Ketika es mencair, bakteri lagi dapat menjadi aktif. Es dibuat dengan cara buatan dari air suling adalah hanya es murni. Untuk pendingin air minum, air harus ditempatkan di atas es dan es yang tidak boleh dimasukkan ke dalam air.
Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang, dan tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni bumi ini, bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
Konservasi dapat didefinisikan sebagai perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu dalam keadaan selamat atau aman.Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi.
Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah dan air atau yang sering disebut  pengawetan  tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah baik itu kuantitas maupun kualitas air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah pada umumnya terdapat di berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah menyusut. Lalu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi air dalam rangka pengontrolan erosi dimana kemirinagan tanah yang telah ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan sistem cropping. 

Trim's.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 02 Maret 2011

KONSERVASI TANAH DAN AIR


KONSERVASI TANAH DAN AIR
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
Dalam pengertian tradisional tanah adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman daratan, tanpa memperhitungkan tanah tersebut mempunyai horizon yang keliatan atau tidak. Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami.
Air yang masuk ke dalam tanah dapat tertahan sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan tanah, dapat juga bergerak kebawah sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Sehingga usaha pengelolaan air yang baik umumnya bertujuan agar air dapat lebih banyak masuk ke dalam tanah, maka aliran permukaan dapat dikurangi dan erosi dapat ditekan. Kondisi iklim, topografi, penutup tanah, dan sifat tanah merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peresapan air serta air permukaan dan erosi.


Adapun beberapa sumber air, yaitu:
1.       Air hujan
Hujan air memakan debu dan gas dari udara, dan organik materi dari atap atas yang dikumpulkan. Lama penyimpanan dalam sumur memberikan kesempatan bakteri untuk tumbuh dalam jumlah besar, menyebabkan air tidak aman untuk keperluan minum.
2.       Springs (mata air)
Springs (mata air) merupakan sumber pasokan air bersih jika mereka tidak terkontaminasi dengan melewati tanah yang tercemar.
3.       Sungai dan danau
Sungai dan danau adalah sumber umum pasokan air, tetapi mereka mungkin dibuat sangat tidak layak untuk minum jika air permukaan dan pembuangan kotoran dari kota-kota diperbolehkan untuk mengalir ke mereka.
4.       Permukaan sumur
Permukaan sumur merupakan sumber yang sangat tidak aman pasokan air minum, dan air tidak boleh digunakan jika ada septik tank, got, barnyards, atau sumber lain kontaminasi dalam radius 200 meter dari mereka.
5.       Es
Pembekuan memiliki pengaruh yang kecil terhadap bakteri kecuali untuk mengurangi sementara vitalitas mereka. Ketika es mencair, bakteri lagi dapat menjadi aktif. Es dibuat dengan cara buatan dari air suling adalah hanya es murni. Untuk pendingin air minum, air harus ditempatkan di atas es dan es yang tidak boleh dimasukkan ke dalam air.
Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang, dan tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni bumi ini, bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
Konservasi dapat didefinisikan sebagai perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu dalam keadaan selamat atau aman.Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi.
Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.
Konservasi tanah dan air atau yang sering disebut  pengawetan  tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah baik itu kuantitas maupun kualitas air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah pada umumnya terdapat di berbagai tempat yang secara nyata berdampak pada perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah menyusut. Lalu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada konservasi air dalam rangka pengontrolan erosi dimana kemirinagan tanah yang telah ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan tanah yang disebut dengan sistem cropping. 

Trim's.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar