Minggu, 06 Maret 2011

pupuk phosfor

PUPUK PHOSFOR (FOSFAT) Fosfat adalah salah satu unsur hara makro yang essensial dalam budidaya tanaman. Tujuan dari pemupukan yaitu menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah atau untuk menggantinya karena sebagian dari unsur tersebut diangkut keluar dari lahan pertanian bersama hasil panen. Dalam intensifikasi pertanian, penggunaan pupuk terutama pupuk kimia menjadi suatu keharusan karena pengurangan unsur-unsur hara dari lahan juga semakin intensif. Adapun sumber utama untuk pembuatan pupuk yang mengandung unsur fosfor adalah deposit batuan yang mengandung fosfat, yaitu kalsium fosfat (Ca3PO4). Batuan fosfat tidak digunakan langsung sebagai pupuk karena tidak larut dalam air. Batuan fosfat terlebih dahulu diolah dengan menambahkan asam sulfat untuk mengubah bentuk ion PO43- menjadi bentuk ion H3PO4-. Reaksi kimianya sebagai berikut: Ca3(PO4)2(s)+2H2SO4(aq)+4H2O(l)  Ca(H2PO4)2(s)+2(CaSO4.2H2O)(s) - Karakteristik Fosfor Pupuk fosfat berbentuk butiran padat yang dihasilkan dari reaksi antara batuan fosfat dan asam sulfat. Pupuk phosfor termasuk dalam salah satu jenis dari pupuk tunggal yang dibuat di pabrik, dan biasanya didapatkan dipasaran dalam beberapa jenis pupuk diantaranya Superphospat 36 (SP-36) yang memiliki kadar P2O5 sebanyak 36% dan mempunyai ciri-ciri berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu. Unsur hara yang terdapat pada pupuk phosfor (P) adalah 0,10 %. Unsur kimia utama dari fosfat adalah pentaoksida (P2O5) yang juga sering disebut sebagai phosfor. Senyawa ini sangat mudah larut yang biasanya tidak berwarna, semitransparan, lembut, menyala dalam gelap. Phosfor ini merupakan unsur nonmetalik dari grup nitrogen. - Manfaat Fosfat (Phosfor) Phosfor bagi tanaman berguna untuk pembentukan biji, perkembangan akar serta pertumbuhan pada bagian lain secara umum. Selain dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, tanaman juga bisa mendapatkan fosfor dari pupuk kimia.Untuk membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, terlebih pada masa pembibitan. - Kelebihan Pupuk Phosfor Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. - Kekurangan Pupuk Phosfor Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah. - Gejala Tumbuhan Yang Membutuhkan Pupuk Ini Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang. - Sumber Unsur P a. Dalam bentuk batu kapur-posfat (Rock Phospate /RP) b. Dalam bentuk sisa tanaman dan kotoran hewan. c. Dalam bentuk tepung tulang dan tepung ikan / udang d. Dalam bentuk Pupuk Buatan (TSP, DSP, Pupuk Majemuk, dll) - Mekanisme Unsur P a. Mekanisme dlm Jaringan tanaman. Phosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide yang merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sehingga, berperan penting dalam proses pembelahan sel, dan pembentkan jaringan meristem. Pada tanaman, bagian-bagian generatif tanaman seperti bagian-bagian bunga (kelopak, tangkai sari, kepala sari, tepung sari dan bakal biji) banyak megandung P. b. Mekanisme di dalam tanah Di dalam tanah terdapat dua bentuk organis dan anorganis. Sebagian besar P dlm tanah dalam keadaan statis yang terikat pada senyawa organis. Dan hanya sedikit sekali yang dalam bentuk ion-ion P (anorganis) yg dpt dimanfaatkan tanaman. Unsur yang paling dominan mengikat P menjadi statis adalah unsur Al dan Fe. - Komposisi Pembuatan Pupuk Fosfat Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku batuan fosfat antara lain Fluoroapatite Ca10(PO4)6F2 yang mengandung 30 - 32 % P2O5. Karena batuan fosfat yang dapat ditambang misalnya skala komersial hampir tidak ada, maka kebutuhan pupuk fosfat di negeri kita sepenuhnya bergantung pada supply dari luar negeri, baik sebagai bahan baku (Rock Phosphate) atau sebagai bahan jadi seperti TSP (Triple Super Phosphate), SP-36 (Superphosphate) dan lain - lain.s - Pengaplikasian Pupuk P-alam merupakan bahan baku pembuatan SP-36 dan superfosfat lainnya. Pupuk ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti SP-36 yang kini semakin mahal dan kadang sulit didapatkan. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4. Dari berbagai jenis pupuk fosfat yang diperdagangkan dapat dikategorikan atas (1) pupuk fosfat hasil rekayasa dan (2) pupuk fosfat alami seperti halnya batuan fosfat. Pupuk hasil rekayasa mengandung unsur hara yang jauh lebih tinggi dan lebih mudah larut dibanding bahan bakunya. Salah satu tujuan rekayasa dalam hal ini adalah untuk menghemat biaya transportasi persatuan bobot hara bersangkutan yang berpengaruh pula terhadap harga pupuk yang sampai ke petani. Karena 2 faktor tersebut (tingginya kandungan hara dan sifatnya yang lebih mudah larut) penggunaan pupuk hasil rekayasa (buatan pabrik) mendominasi penggunaan pupuk fosfat dalam bidang pertanian dan perkebunan Karena harganya yang mahal dan tingginya permintaan pada musim tanam, seringkali beredar pupuk yang dipalsukan dimana persentase kandungan P2O5-nya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan. Kecuali diperiksa di laboratorium, umumnya petani sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang dipalsukan sehingga selalu menjadi korban. Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. - Peranan Fosfor bagi tanaman : Pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan perearannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP & ATP, pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, meneruskan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA, serta menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan, & produksi buah serta biji. nurhardianti, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 06 Maret 2011

pupuk phosfor

PUPUK PHOSFOR (FOSFAT) Fosfat adalah salah satu unsur hara makro yang essensial dalam budidaya tanaman. Tujuan dari pemupukan yaitu menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah atau untuk menggantinya karena sebagian dari unsur tersebut diangkut keluar dari lahan pertanian bersama hasil panen. Dalam intensifikasi pertanian, penggunaan pupuk terutama pupuk kimia menjadi suatu keharusan karena pengurangan unsur-unsur hara dari lahan juga semakin intensif. Adapun sumber utama untuk pembuatan pupuk yang mengandung unsur fosfor adalah deposit batuan yang mengandung fosfat, yaitu kalsium fosfat (Ca3PO4). Batuan fosfat tidak digunakan langsung sebagai pupuk karena tidak larut dalam air. Batuan fosfat terlebih dahulu diolah dengan menambahkan asam sulfat untuk mengubah bentuk ion PO43- menjadi bentuk ion H3PO4-. Reaksi kimianya sebagai berikut: Ca3(PO4)2(s)+2H2SO4(aq)+4H2O(l)  Ca(H2PO4)2(s)+2(CaSO4.2H2O)(s) - Karakteristik Fosfor Pupuk fosfat berbentuk butiran padat yang dihasilkan dari reaksi antara batuan fosfat dan asam sulfat. Pupuk phosfor termasuk dalam salah satu jenis dari pupuk tunggal yang dibuat di pabrik, dan biasanya didapatkan dipasaran dalam beberapa jenis pupuk diantaranya Superphospat 36 (SP-36) yang memiliki kadar P2O5 sebanyak 36% dan mempunyai ciri-ciri berbentuk granular atau butiran berwarna abu-abu. Unsur hara yang terdapat pada pupuk phosfor (P) adalah 0,10 %. Unsur kimia utama dari fosfat adalah pentaoksida (P2O5) yang juga sering disebut sebagai phosfor. Senyawa ini sangat mudah larut yang biasanya tidak berwarna, semitransparan, lembut, menyala dalam gelap. Phosfor ini merupakan unsur nonmetalik dari grup nitrogen. - Manfaat Fosfat (Phosfor) Phosfor bagi tanaman berguna untuk pembentukan biji, perkembangan akar serta pertumbuhan pada bagian lain secara umum. Selain dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, tanaman juga bisa mendapatkan fosfor dari pupuk kimia.Untuk membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, respirasi dan fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah, bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, terlebih pada masa pembibitan. - Kelebihan Pupuk Phosfor Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. - Kekurangan Pupuk Phosfor Tanaman yang kekurangan zat hara fosfat (P) tumbuhnya kerdil, daun berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan sering tidak menghasilkan gabah. - Gejala Tumbuhan Yang Membutuhkan Pupuk Ini Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang. - Sumber Unsur P a. Dalam bentuk batu kapur-posfat (Rock Phospate /RP) b. Dalam bentuk sisa tanaman dan kotoran hewan. c. Dalam bentuk tepung tulang dan tepung ikan / udang d. Dalam bentuk Pupuk Buatan (TSP, DSP, Pupuk Majemuk, dll) - Mekanisme Unsur P a. Mekanisme dlm Jaringan tanaman. Phosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide yang merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sehingga, berperan penting dalam proses pembelahan sel, dan pembentkan jaringan meristem. Pada tanaman, bagian-bagian generatif tanaman seperti bagian-bagian bunga (kelopak, tangkai sari, kepala sari, tepung sari dan bakal biji) banyak megandung P. b. Mekanisme di dalam tanah Di dalam tanah terdapat dua bentuk organis dan anorganis. Sebagian besar P dlm tanah dalam keadaan statis yang terikat pada senyawa organis. Dan hanya sedikit sekali yang dalam bentuk ion-ion P (anorganis) yg dpt dimanfaatkan tanaman. Unsur yang paling dominan mengikat P menjadi statis adalah unsur Al dan Fe. - Komposisi Pembuatan Pupuk Fosfat Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku batuan fosfat antara lain Fluoroapatite Ca10(PO4)6F2 yang mengandung 30 - 32 % P2O5. Karena batuan fosfat yang dapat ditambang misalnya skala komersial hampir tidak ada, maka kebutuhan pupuk fosfat di negeri kita sepenuhnya bergantung pada supply dari luar negeri, baik sebagai bahan baku (Rock Phosphate) atau sebagai bahan jadi seperti TSP (Triple Super Phosphate), SP-36 (Superphosphate) dan lain - lain.s - Pengaplikasian Pupuk P-alam merupakan bahan baku pembuatan SP-36 dan superfosfat lainnya. Pupuk ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti SP-36 yang kini semakin mahal dan kadang sulit didapatkan. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4. Dari berbagai jenis pupuk fosfat yang diperdagangkan dapat dikategorikan atas (1) pupuk fosfat hasil rekayasa dan (2) pupuk fosfat alami seperti halnya batuan fosfat. Pupuk hasil rekayasa mengandung unsur hara yang jauh lebih tinggi dan lebih mudah larut dibanding bahan bakunya. Salah satu tujuan rekayasa dalam hal ini adalah untuk menghemat biaya transportasi persatuan bobot hara bersangkutan yang berpengaruh pula terhadap harga pupuk yang sampai ke petani. Karena 2 faktor tersebut (tingginya kandungan hara dan sifatnya yang lebih mudah larut) penggunaan pupuk hasil rekayasa (buatan pabrik) mendominasi penggunaan pupuk fosfat dalam bidang pertanian dan perkebunan Karena harganya yang mahal dan tingginya permintaan pada musim tanam, seringkali beredar pupuk yang dipalsukan dimana persentase kandungan P2O5-nya tidak sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan. Kecuali diperiksa di laboratorium, umumnya petani sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang dipalsukan sehingga selalu menjadi korban. Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. - Peranan Fosfor bagi tanaman : Pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan perearannya keseluruh tanaman dalam bentuk ADP & ATP, pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, meneruskan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA, serta menentukan pertumbuhan akar, mempercepat kematangan, & produksi buah serta biji. nurhardianti, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar