Kita berpisah karena adanya perbedaan....
Pada suatu ketika, saat aku mengenalkan evelyn kepada orang tuaku ia berharap mereka juga dapat menerima dia walau dia seorang gadis cina, namun diluar dugaan orang tuaku tak menyetujui evelyn menjadi pacarku, padahal tinggal selangkah lagi aku ingin bertunangan dengannya.
"Apakah kamu gadis cina?"
"Ya tante."
"Maaf bukan om mau menyakiti perasaan kamu, tapi om rasa kamu ngak perlu melakukan hubungan terlalu jauh dengan beny, beny sudah om jodohkan dengan seorang gadis dari bandung, dia seorang pribumi, selain itu juga kenapa gadis cina seperti kamu mau bersama dengan orang pribumi, apa orang tuamu tak melarang?"
"pa.. ma.... apa apaan ini, menghubungkan orang suka kok dengan suku, rasa segala ah, kan jamannya sekarang udah modern. gak mutu banget sih!, Beny udah di jodohin? ah mosok, lha dari dulu kok ndak ngomong, kenapa baru sekaran? paling ini akal-akalan mama sama papa!"
sela beny di tengah percakapan."
"Beny...apa-apaan kamu menuduh mama dan papa main akal-akalan memangnya
untung papa mama apa?"
"Ah beny tahu mama dan papa gara-gara pernah kecewa berbisini dengan orang keturunan cina soal kayu dulu, papa dibohongin dan akhirnya modal papa lenyap karna dibawa lari bukan!, tapi apa trus lalu membenci orang keturunan cina?"
"Ben, anterin aku pulang ke kost ya. Sekarang!" ungkap eve setengah berbisik pada beny
"Kamu jangan sakit hati ya eve.
Mereka memang masih kolot"
Mereka lantas meninggalkan papa dan mama beny menuju mobil yang berada di luar rumah. didalam mobil eve cuma terdiam walau beny menanyakan banyak hal kepada eve, sepertinya eve benar-benar kecewa dengan kedua orang tua beny, beny kawatir itu akan merusak hubungan mereka yang sudah dua tahun terjalin dengan baik. dengan tersentak mobil berhenti di tepi jalan 1 km sebelum kost eve
berada.
"Eve. kamu kenapa! dari tadi diam saja?" beny memandang wajah eve yang sepertinya menangis namun tertutup oleh rambut halus panjangnya yang telihat basah di bagian ujungnya...
"ben, aku ngak nyangka kalo ortumu ngak setuju kayak gini, aku pikir dari pada kita jalan tapi membuat kamu bertengkar dengan keluarga itu nda baik ben"
"tapi aku sayang kamu eve, kamu tahu sendiri aku kayak gimana to? , selama aku suka aku pasti tetap mempertahankannya"
"tapi ben, kata emak dulu waktu aku kecil, walau bagaimanapun aku harus menghormati orang tuaku walau mereka tak mengerti apa yang aku rasakan dan aku anggap benar, bagiku mereka lebih tahu kebutuhan kita."
Mobil mulai berjalan perlahan dan akhirnya perbincangan panjang selama di jalan terhenti. karena mereka sudah sampai di depan kost sambil membuka pintu eve berkata
"maaf ben, mungkin sebaiknya kita sampai disini saja jika kita sering ketemu kita akan semakin sulit untuk berpisah, jaga diri baik-baik ya, awas pulang jangan ngebut ya. aku tahu kalo kamu lagi marah kamu pasti suka ngebut. suatu saat jika kita jodoh pasti kita ketemu lagi. kamu percaya itu juga kan ben, sebab kamulah yang mengatakannya padaku"
eve kemudian bergegas masuk dengan berlari kecil kedalam kostnya. dan hilang di balik pagar yang tinggi tempat kostnya.
Kalau sudah jalan untuk apa menambah kekhawatiran dalam hidup....
Kurang lebih satu tahun mereka berpisah namun mereka sesekali masih saling telepon atau ber sms an. Setelah akhirnya saatnya mereka wisuda. mereka wisuda di bulan yang berbeda eve lebih dahulu wisudanya. dan ia kembali ke Jakarta. untuk sementara membantu orang tuannya di toko milik mereka. eve memang tidak segera mencari pekerjaan karena sejak perpisahan itu eve yang memiliki keturunan penyakit jantung dari kedua orang tua nya, mulai nampak. Beny yang memang sejak kuliah memiliki bisnis retail aksesoris, dealer handphone sebuah perusahaan yang berada di surabaya disibukkan dengan membuka beberapa cabang baru di beberapa kota,
dan pada akhirnya
"Halo, eve-nya ada? ini beny"
"Wah ben sebaiknya kamu jangan menelpon eve lagi. Dia sudah bisa benar-benar melupakan kamu" sepertinya suara mama eve.
"apakah benar? aku tahu eve masih ingat aku dan care ama aku, eve pasti masih sayang sama aku, please tolong tante tolong, aku benar-benar kangen dengan eve"
"Maaf ben, tante ngak bisa" tut.tut..tut telpon ditutup tanpa membiarkan beny menyelesaikan ucapannya.
Dengan segera beny yang kehabisan akal untuk menelpon eve namun tak dapat karna bahkan nomer hp eve tak pernah aktif, beny segera pergi ke Jakarta dengan naik penerbangan paling awal keesokan harinya.
Beny tak mengetahui bahwa hari itu juga Eve memiliki rencana untuk terbang ke swiss menemui pamannya yang membuka restoran cina disana. Karena restoran pamannya sedang mengalami kesulitan pembukuan keuangan dan Eve memang memiliki keahlian itu.
Beny dan Eve yang tanpa sadar berada dalam tempat dan waktu yang bersamaan di airport. diluar kesadaran mereka sebenarnya mereka di eskalator yang sama. Eve yang sebenarnya berniat untuk memberitahukan bahwa ia akan pergi jauh kepada beny dan itu adalah kesempatan terakhir untuk mengatakan salam perpisahan, mengurungkan niatnya saat koko angkat eve melarangnya untuk menghubungi beny karna itu tidak baik bagi eve yang notabene keturunan penyakit jantung.
Diluar kesadaran mereka ditempat dan saat yang sama dan beny yang sudah begitu kangen dengan Eve bergegas pergi ke rumah eve dengan tergesa-gesa. Dan sesampainya di rumah eve.
"Apa Eve ada om?"
"Halo ben, maaf eve sudah pergi" sembari merapikan barang dagangan di toko itu, beny kembali bertanya.
"Pergi? kemana om. keluar kota? ato ke mall? atau kemana?"
"Eve pergi jauh, ia pergi keluar negeri, sekitar 45 menit yang lalu ia baru pergi" jawab papa eve yang tak mengatar eve kebandara karena harus jaga toko.
"Kemana om? boleh saya tau? untuk berapa lama?"
"Ke Swiss ke tempat pamannya.om nda tau untuk berapa lama itu tergantung eve sendiri yang menentukan, karna dia sendiri yang menginginkan"
"Ke swiss?" bagaikan tertiup angin kencang menderu menghantam dada, beny terdiam dan terduduk diam.
"sudahlah ben, biarkan eve pergi dengan tenang" papa eve yang sibuk melayani tamu membiarkan beny terduduk lama di depan tokonya dan tak mengetahui kemana dia pergi, bahkan tanpa pamit.
setelah 8 bulan berlalu...
Beny yang saat itu sedang membuka outletnya di bandung, mencoba koneksi jaringan internet untuk mengawasai billing outletnya secara online. Beny yang iseng_iseng sembari melakukan beberapa konfigurasi pada komputer outletnya, untuk masuk dalam dunia chat pada sebuah messenger terkemuka yahoo, yah beny memang selain lulusan sarjana ekonomi ia menguasai dengan baik sistem teknologi walau tak ada gelar sarjana komputer yang ia sandang ia pandai karna kemauan dan pelajaran autodidaknya yang baik.. "Wah udah lama juga gak chat dengan orang lain ni, ah daripada bengong main bentar dulu ngak masalah" gumam beny dalam hati.
Setelah klik sana-klik sini muncul nickname baru yang baru saja online di channel tempat dia mangkal. Ce_purple itulah nick yang ia lihat. Setelah panjang lebar mereka saling chat dengan asyik mereka ngobrol dan bicarain apapun yang mereka anggap menarik, bahkan mereka sampai lupa untuk memperkenalkan jati diri mereka. akhirnya mereka tersadar setelah 2 jam lamanya mereka keasikan ngobrol ce_purple memberikan emailnya agar pertemanan mereka tetap berlanjut ce_purple@yahoo.com si gadis memberikan alamat emailnya. dan begitupula beny memberikan emailnya kepada gadis itu.
Hari itu sabtu tanggal 2 beny yang tiap bulannya harus mengumpulkan data dari beberapa outletnya dalam melakukan pembukuan. setelah berkutat dengan pekerjaannya selama 3 jam, yah..maklum dia memiliki banyak outlet dengan berbagai kendala masing-masing terjadi pada outlet miliknya, karna itu jaringan internet yang ia miliki bahkan harus online selama hampir 18 jam tiap harinya. Dan sebuah pesan kecil muncul bahwa ia mendapat email baru. Dan ia membukanya email itu dari ce_purple yang pernah dia ajak chat bulan lalu.
"Hai kemana aja selama ini, kamu jarang online, kadang aku berharap aku menemukan nick lucumu itu sedang online, tapi sepertinya kamu begitu sibuk. Selamat paskah ya..maaf kalo aku telat menyampaikannya. karena aku juga sibuk mempersiapkan perayaan paskah di kapel kecil ditempatku. Salam damai, GBU" itulah isi email yang ce_purple kirim untuk beny. Dan beny akhirnya saling berkirim email dan terus membalasnya.
Setelah 3 bulan lamanya mereka saling akrab saling kirim email satu sama lain dan tibalah pada suatu waktu mereka berniat untuk saling menukar foto mereka. Dan Biip. "You Have A New Mail" begiutlah Email Messenger Favorit Beny mengeluarkan kata-katanya. Beny yang bersemangat penuh dengan penasarannya untuk melihat foto gadis yang yang menurutnya sangat cocok dengan dirinya terkaget ternyata ce_purple itu adalah eve..yah eve..mantan pacarnya yang dulu menjadi bagian dari hidup terindahnya entah beny begitu senang atau terkejut dia termenung untuk beberapa saat "Tuhan apakah ini hanya kebetulan saja atau inilah kejaiban yang kuharap selama ini untuk...
" ia lalu tersadar bahwa email itu baru saja masuk ke alamat emailnya dengan segera ia mengirim pesan singkat buat gadis itu.
"Apakah kamu Eve? Aku beny.
Selama ini aku mencarimu, Ya Tuhan aku begitu kangen dengan kamu, nyalakan webcam kamu eve aku tahu kamu masih ada disana"
Eve tersentak kaget teryata pria yang dianggapnya baik selama ini dan menjadi teman cybernya adalah beny. Kekasih yang masih ia cintai. walau telah berpisah lebih dari satu tahun ia merasakan bahwa dia telah berpisah dengan beny begitu lama. Eve langsung menyalakan webcam yang ada dan mereka saling pandang satu sama lain melalui layar monitor. Mereka saling tertegun, mereka melepas kangen mereka. Dan eve menceritakan bahwa ia tak berniat untuk meninggalkan Indonesia. namun karena pamannya membutuhkan kemampuannya untuk membantu restoran yang ia miliki. Beny menceritakan bahwa satu jam sebelum eve pergi ia mencari eve untuk mengabari bahwa orang tua beny mau mengalah dan menerima eve sebagai calon menantu mereka namun sayang eve terlanjur pergi keluar negeri dan tanpa kabar dimana ia berada.Dan mereka melanjutkan pembicaraan mereka.
Eve yang begitu gembira menerima kabar itu berniat untuk kembali ke Inndonesia untuk bertemu dengan beny, selain atas bujukan beny agar eve mau meluangkan waktu untuk kembali ke indonesia. dan pada akhirnya satu minggu eve mengatakan bahwa eve hendak pulang ke indonesia esok hari tepatnya 4 Mei 2003.
Eve mengabari keluarganya di di Indonesia dan kepada beny bahwa ia akan pulang. Tibalah keesokan hari di semua headline surat kabar tanggal 5 mei 2003, serta berita pada semua stasiun televisi. mengatakan bahwa penerbangan dengan nomor yang eve naiki telah dibajak teroris dan meledak di udara sebelum mendarat untuk transit di singapore. Tersentak semua orang yang menunggu eve kembali ke indonesia termasuk beny. terpukul dan shock berat. Kebahagiaan untuk kembali bertemu dengan eve hancur sudah.
Beny yang sudah berada dijakarta dan bersiap menjemput eve pada waktu kedatangan penerbangan eve, benar-benar terpukul atas kejadian itu. Semalaman mereka dibuat sibuk untuk mempersiapkan proses pemakamam jika jenasah eve telah ditemukan walau kesimpulannya imposible dapat ditemukan. Mereka berdoa, memanggil kerabat mereka, Bahkan seorang Pendeta sudah mempersiapkan doadoanya
dan proses perayaan untuk kemudian dibagikan kepada seluruh kerabat yang datang. Namun ajaiblah karya dan rencana Tuhan ditengah tangisan kesedihan di rumah eve tanggal 6 Mei 2003, 20:08 Wib telpon rumah mereka berdering, Memecahkan suasana hening malam itu.
"Halo, disini kediaman keluarga sutanto, mau cari siapa?" sahut penerima telp
"Halo, cici ya...liat Tivi gak cik?" cici atau kakak perempuan eve terbengong, tak mengerti apa maksud pembicaraan penelpon itu. cici eve yang terhanyut dengan suasana bahkan tak tahu kalo yang menelpon adalah eve.
"Ini eve cik, eve sehat-sehat saja kok, yang diberita itu buka eve, eve masih hidup dan masih di swiss, karena tiket terlanjur dibeli eve memberikannya pada teman eve yang mau pulang ke Indonesia, paman kena serangan jantung jadi eve belum sempat mengabari rumah kalo eve ngak jadi balik ke indonesia karena paman serangan jantungnya larut malam dan eve sibuk mempersiapkan kebutuhan di
rumah sakit.
Eve bahkan terkejut melihat berita di televisi waktu eve menjagai paman"
"apakah kamu benar eve...hik. hik.." dengan sesenggukan kakak perempuan eve masih belum percaya. namun akhirnya setelah pembicaraan beberapa saat. akhirnya cici eve berlari ke arah mami nya,
"Mi..eve masih hidup dan sekarang masih di swiss"
"apa maksudmu?" tanya mami eve terheran, setelah di ceritakan kepada semua, suasana haru berubah menjadi doa syukur atas keselamatan dan berkat yang diberikan kepada keluarga mereka dan khususnya kepada eve bagian tercinta keluarga mereka.
Beny yang semula shock begitu gelisah dan akhirnya ia menentukan untuk segera pergi ke swiss ke esokan harinya untuk bertemu dan memastikan keadaan eve. Beny bertemu eve di swiss dengan penuh sukacita, bahkan bagaikan kehidupan baru, sebuah kehidupan yang kedua kalinya. Sebulan kemudian setelah paman eve yang tercinta telah benar-benars embuh mereka kembali ke Indonesia segala pertentangan yang dulu muncul luluh, dan mereka memutuskan untuk menikah. Akhirnya sebuah keluarga bahagia dari dua keluarga berbeda hidup dengan bahagia dikaruniani dua orang anak yang cantik.....
Wahhh..... takdir ya..... ^^