Selasa, 12 Februari 2013

Hama tanaman padi Paraeucosmetus pallicornis Dallas ( Kepik Hitam )



Sejak tahun 2000 di wilayah IP3 OPT Luwu, telah menyerang sejenis kepik yang pada saat itu petani memberi nama semut hitam. Menurut Lamb (1974), Paraeucosmetus sp termasuk dalam family Lygaeidae ; Ordo Hemiptera. Identifikasi terakhir oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT Jatisari (2009), hama kepik biji termasuk dalam Kelas : Insekta, Ordo : Hemiptera, Famili :  Lygaeidae, Genus : Paraeucosmetus, Spesies   :  pallicornis.


Morfologi

Kepik Hitam/Kepik Biji mempunyai karakteristik yaitu panjang tubuh 6-7  mm, tipe alat mulut menusuk menghisap, antena terdiri dari 4 ruas dan warna tubuh didominasi warna hitam dengan sedikit corak kuning keemasan. Ciri khusus lainnya adalah femur (paha) pada tungkai depan cenderung membesar dan masing-masing mempunyai 4 duri (spina) agak besar dan 4 duri kecil. Kepala berbentuk oval dengan mata ocelli yang menonjol.


  

Bioekologi

Palealu (1991) telah melakukan penelitian tentang bionomi kepik P. pallicornis hasilnya yaitu telurnya berbentuk lonjong, berwarna jingga, berukuran panjang 1 mm dan lebar 0,3 mm. Jumlah telur yang diletakkan oleh setiap betina ± 17 butir. Stadium telur berlangsung 2,9 hari. Nimfa P. pallicornis berbentuk ramping dan berwarna hitam menyerupai serangga dewasanya, kecuali instar awalnya yang berwarna merah. Nimfa terdiri dari lima instar. Instar 1 berukuran panjang 1,5 mm, sedangkan instar 5 berukuran panjang 6,4 mm. Lama perkembangan nimfa rata-rata 30 hari. Kepik dewasa berukuran panjang 7 – 7,5 mm. Femur tungkai depan agak membesar serta mempunyai duri delapan buah, tungkai tengah berukuran lebih kecil daripada tungkai belakang.  

Masa pra-oviposisi sekitar 2 hari, masa peneluran 8 hari, lama hidup imago betina 13 hari dan  yang jantan 6 hari. Dengan demikian siklus hidup kepik jantan rata-rata 38 hari dan betina 45 hari.

Nimfa dan imago aktif pada pagi dan senja hari. Pada siang hari nimfa dan imago bersembunyi pada pangkal batang. Nimfa instar awal (1-2) umumnya berada pada pangkal batang, mengisap cairan pangkal batang tanaman. Nimfa instar berikutnya dan imago merusak bulir dengan menusukkan stiletnya ke dalam bulir sambil menghisap cairan gabah.


Gejala Serangan

Kerusakan yang ditimbulkan oleh Kepik Hitam ini antara lain yaitu beras menjadi coklat kehitaman, mudah hancur apabila digiling dan apabila dimasak terasa pahit. Serangga cenderung mengisap bulir-bulir padi pada pagi hari, sebagian didapatkan pada daun maupun batang. Serangga dapat ditemukan pada tanaman muda sampai dengan tanaman menjelang panen. Pada sore hari serangga sangat aktif bergerak di bagian tanaman dan di bagian tanah, sebagian lagi cenderung bersembunyi di rekahan tanah. Pada setiap rumpun dapat ditemukan  10 – 20 ekor serangga dengan berbagai stadia.


Tanaman Inang

Jenis gulma Echinichloa sp., Eleusine indica, dan Paspalum conjugatum.


Pengendalian

Tanam serempak dalam satu wilayah administratif untuk menghindari terjadinya populasi tinggi, sitem tanam legowo populasi ditemukan lebih rendah, pemanfaatan predator laba-laba. Hasil kajian yang dilakukan di IP3OPT Luwu menunjukkan bahwa entomopatogen ini cukup efektif mengendalikan kepik hitam.


oleh : adhe hardianti (plant protection unhas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 12 Februari 2013

Hama tanaman padi Paraeucosmetus pallicornis Dallas ( Kepik Hitam )



Sejak tahun 2000 di wilayah IP3 OPT Luwu, telah menyerang sejenis kepik yang pada saat itu petani memberi nama semut hitam. Menurut Lamb (1974), Paraeucosmetus sp termasuk dalam family Lygaeidae ; Ordo Hemiptera. Identifikasi terakhir oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT Jatisari (2009), hama kepik biji termasuk dalam Kelas : Insekta, Ordo : Hemiptera, Famili :  Lygaeidae, Genus : Paraeucosmetus, Spesies   :  pallicornis.


Morfologi

Kepik Hitam/Kepik Biji mempunyai karakteristik yaitu panjang tubuh 6-7  mm, tipe alat mulut menusuk menghisap, antena terdiri dari 4 ruas dan warna tubuh didominasi warna hitam dengan sedikit corak kuning keemasan. Ciri khusus lainnya adalah femur (paha) pada tungkai depan cenderung membesar dan masing-masing mempunyai 4 duri (spina) agak besar dan 4 duri kecil. Kepala berbentuk oval dengan mata ocelli yang menonjol.


  

Bioekologi

Palealu (1991) telah melakukan penelitian tentang bionomi kepik P. pallicornis hasilnya yaitu telurnya berbentuk lonjong, berwarna jingga, berukuran panjang 1 mm dan lebar 0,3 mm. Jumlah telur yang diletakkan oleh setiap betina ± 17 butir. Stadium telur berlangsung 2,9 hari. Nimfa P. pallicornis berbentuk ramping dan berwarna hitam menyerupai serangga dewasanya, kecuali instar awalnya yang berwarna merah. Nimfa terdiri dari lima instar. Instar 1 berukuran panjang 1,5 mm, sedangkan instar 5 berukuran panjang 6,4 mm. Lama perkembangan nimfa rata-rata 30 hari. Kepik dewasa berukuran panjang 7 – 7,5 mm. Femur tungkai depan agak membesar serta mempunyai duri delapan buah, tungkai tengah berukuran lebih kecil daripada tungkai belakang.  

Masa pra-oviposisi sekitar 2 hari, masa peneluran 8 hari, lama hidup imago betina 13 hari dan  yang jantan 6 hari. Dengan demikian siklus hidup kepik jantan rata-rata 38 hari dan betina 45 hari.

Nimfa dan imago aktif pada pagi dan senja hari. Pada siang hari nimfa dan imago bersembunyi pada pangkal batang. Nimfa instar awal (1-2) umumnya berada pada pangkal batang, mengisap cairan pangkal batang tanaman. Nimfa instar berikutnya dan imago merusak bulir dengan menusukkan stiletnya ke dalam bulir sambil menghisap cairan gabah.


Gejala Serangan

Kerusakan yang ditimbulkan oleh Kepik Hitam ini antara lain yaitu beras menjadi coklat kehitaman, mudah hancur apabila digiling dan apabila dimasak terasa pahit. Serangga cenderung mengisap bulir-bulir padi pada pagi hari, sebagian didapatkan pada daun maupun batang. Serangga dapat ditemukan pada tanaman muda sampai dengan tanaman menjelang panen. Pada sore hari serangga sangat aktif bergerak di bagian tanaman dan di bagian tanah, sebagian lagi cenderung bersembunyi di rekahan tanah. Pada setiap rumpun dapat ditemukan  10 – 20 ekor serangga dengan berbagai stadia.


Tanaman Inang

Jenis gulma Echinichloa sp., Eleusine indica, dan Paspalum conjugatum.


Pengendalian

Tanam serempak dalam satu wilayah administratif untuk menghindari terjadinya populasi tinggi, sitem tanam legowo populasi ditemukan lebih rendah, pemanfaatan predator laba-laba. Hasil kajian yang dilakukan di IP3OPT Luwu menunjukkan bahwa entomopatogen ini cukup efektif mengendalikan kepik hitam.


oleh : adhe hardianti (plant protection unhas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar